Cara interview karyawan baru menjadi hal mendasar dalam mendapatkan kandidat terbaik yang sesuai dengan kebutuhan.
Dalam interview kerja, perekrut dapat menggali informasi kandidat tentang keterampilan dan pengalaman kerja hingga kecocokan dengan budaya perusahaan.
Sesi ini juga menjadi peluang bagi kandidat untuk mempresentasikan diri agar layak diterima di perusahaan Anda.
Namun, yang perlu diingat oleh perekrut adalah ciptakan suasana nyaman dan aman agar Anda mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari kandidat.
Cara Interview Karyawan Baru
#1 Siapkan pertanyaan
Pahami dan pelajari resume kandidat. Siapkan pertanyaan interview berdasarkan pengalaman, keterampilan, dan posisi yang dilamar untuk mengungkap kelebihan kandidat.
Siapkan penjelasan tentang perusahaan seperi nilai-bilai dan latar belakang, sehingga kandidat memahami calon tempat kerjanya. Sediakan waktu juga untuk merespons pertanyaan kandidat tentang posisi, deskripsi pekerjaan, dan tunjangan.
#2 Ciptakan suasana nyaman
Ciptakan suasana nyaman dan aman selama wawancara. Anda dapat membangun komunikasi terbuka sejak pertama kali menghubungi kandidat hingga setelah sesi wawancara.
Anda dapat menawarkan air minum untuk membantu kandidat merasa lebih santai dan terbuka. Setelah itu, berikan pengantar singkat mengenai tujuan wawancara.
#3 Jauhi pertanyaan interview diskriminatif
Perekrut wajib menjauhi oertanyaan interview diskriminatif. Lingkungan kerja harus bebas dari perilaku diskriminasi.
Jika tetap melontarkan pertanyaan ini, ada kemungkinan Anda dan perusahaan dicap diskriminatif. Hal tersebut berpengaruh terhadap reputasi perusahaan.
Pertanyaan interview diskriminatif jika menyinggung:
- Suku, etnis, agama, dan rencana berkeluarga
Hindari bertanya tentang suku, etnis, agama, jenis kelamin, atau orientasi seksual.
Hindari pula pertanyaan tentang rencana berkeluarga dan memiliki anak. Terlebih jika pekerjaan tidak berhubungan dengan fisik atau mengharuskan kandidat bekerja di lepas pantai.
- Kecacatan fisik dan kesehatan mental
Mengabaikan kecacatan fisik dan kesehatan mental dapat dianggap sebagai perilaku diskriminatif. Ini mengindikasikan Anda kurang memahami dan tidak berempati terhadap penyandang disabilitas dan penyintas gangguan mental.
#4 Faktor kunci
Agar proses interview kerja berjalan efektif, perekrut perlu memperhitungkan tiga faktor kunci, yaitu intuisi, keterampilan, dan
Untuk menjadi pewawancara yang efektif, penting untuk kecocokan kandidat sejalan dengan kebutuhan pekerjaan.
Pertanyaan Tambahan Yang Menggali Kepribadian Kandidat
Selain pertanyaan tentang pekerjaan, Anda dapat bertanya seputar kepribadiaan kandidat. Pertanyaan tersebut berkaitan dengan motivasi kerja dan kecocokan terhadap budaya perusahaan.
- Adakah pengaruh orang tua yang menginspirasi Anda sebagai sosok profesional?
Pengaruh orang tua kepada anaknya sering lebih kuat dibandingkan dengan teman sebaya. Jawaban pertanyaan ini dapat mengungkapkan pola pikir kandidat terhadap kehidupan profesional dan prinsip hidupnya.
- Adakah role model yang memotivasi dalam berkarier?
Pertanyaan ini mengukur kesesuaian nilai dan keyakinan kandidat dengan nilai, misi, dan budaya perusahaan. Anda dapat melihat motivasi kerja dan aspirasi karier kandidat.
Pilihan peran model juga mengindikasikan kualitas pribadi yang dapat diterapkan dalam posisi yang dilamar.
- Adakah anggapan salah paham tentang Anda?
Jawaban ini menunjukkan sejauh mana kandidat memiliki kesadaran diri dan realitas sosial. Anda juga bisa melihat interaksinya dengan rekan kerja atau orang terdekat.
Penutup
Perekrut wajib memahami cara interview karyawan baru agar perusahaan mendapatkan tenaga kerja andal yang sesuai kebutuhan.
Perekrut juga perlu berkomunikasi dengan hiring manager tentang pilihan pertanyaan untuk menggali keterampilan dan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.