
<p>Keberhasilan implementasi <em>balanced scorecard</em> tergantung pada kolaborasi antara tim HR dengan manajemen, khususnya memahami ruang lingkup balanced scorecard.</p>



<p>Keduanya harus menyadari bahwa metode ini untuk mengukur dan mengelola kinerja perusahaan secara komprehensif. Termasuk pemahaman tentang aspek keuangan, pelanggan, hingga pertumbuhan perusahaan.</p>



<h2 class="wp-block-heading">Ruang Lingkup Balanced Scorecard</h2>



<blockquote class="wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow">
<p><em>Balance scorecard</em> (BCS) adalah metode untuk mengukur kinerja perusahaan.</p>
<cite>Dr. Robert Kaplan, akademisi akuntansi, dan Dr. David Norton, eksekutif bisnis dan ahli teori, dikenal sebagai <a href="https://www.investopedia.com/terms/b/balancedscorecard.asp">perintis </a><em>balanced scorecard</em> (BSC).</cite></blockquote>



<p>Pada 1992, mereka mempublikasikan artikel <a href="https://hbr.org/1992/01/the-balanced-scorecard-measures-that-drive-performance-2"><em>The Balanced Scorecard—Measures That Drive Performance</em></a> di Harvard Business Review.</p>



<p>Dalam proyek yang berlangsung setahun tersebut, Kaplan dan Norton bekerja sama dengan 12 perusahaan yang memiliki kinerja terbaik. Mereka mengukur kinerja yang telah ada sebelumnya dan mengembangkan dengan memasukkan informasi nonkeuangan yang relevan. </p>



<p>Awalnya, BSC <a href="https://hbr.org/2021/02/reimagining-the-balanced-scorecard-for-the-esg-era">dikembangkan untuk perusahaan swasta</a>. Namun, matriks ini diadaptasi untuk digunakan oleh lembaga nirlaba dan instansi pemerintah.</p>



<blockquote class="wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow">
<p><em>Balanced scorecard</em> melibatkan <a href="https://balancedscorecard.org/bsc-basics-overview/">langkah strategis</a> dan keuangan tradisional untuk mendapatkan pandangan kinerja yang lebih seimbang.</p>
</blockquote>



<p>Dalam perkembangannya, BSC telah menjadi sebuah sistem holistik untuk mengelola strategi organisasi. </p>



<p><strong>BSC mempunyai kerangka untuk menghubungkan berbagai komponen perencanaan</strong>. Mulai dari proyek, program, <em>key performance indicator</em> (KPI), tujuan strategis, misi, visi, hingga strategi perusahaan.</p>



<p>Hal itu bermanfaat untuk melacak keberhasilan perusahaan secara menyeluruh. Misalnya, informasi layanan dan kualitas perusahaan.</p>



<p>Selain itu, pemimpin perusahaan dapat memandu dan mendukung karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan. Bahkan perusahaan dapat meminimalisir penggunaan biaya berlebihan hingga penurunan produktivitas.</p>



<h5 class="wp-block-heading"><a href="https://hrpods.co.id/performance-evaluation/balanced-scorecard-optimalkan-pengukuran-kinerja-perusahaan">Lebih lengkapnya baca: Balanced Scorecard: Optimalkan Pengukuran Kinerja Perusahaan</a></h5>



<h2 class="wp-block-heading">4 Perspektif Balanced Scorecard</h2>



<h3 class="wp-block-heading">1) Keuangan </h3>



<p><strong>Dalam perspektif keuangan, perusahaan memastikan investasi yang mereka lakukan dapat menghasilkan pengembalian dan mengelola risiko pada operasional bisnis</strong>.</p>



<p>Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus memenuhi kebutuhan semua pemilik kepentingan termasuk <a href="https://corporatefinanceinstitute.com/resources/accounting/stakeholder-vs-shareholder/">pemegang saham</a>, pelanggan, dan pemasok.</p>



<p>Pemegang saham berperan penting dalam bisnis, karena mereka menyediakan modal. Mereka merasa puas ketika perusahaan mampu meningkatkan profit serta mengembangkan sumber pendapatan baru.</p>



<h3 class="wp-block-heading">2) Proses bisnis</h3>



<p><strong>Pada perspektif ini, BSC mengukur tujuan perusahaan guna meningkatkan efektivitas operasional bisnis</strong>.</p>



<p>BSC juga membantu proses evaluasi produk atau layanan perusahaan. Misalnya, produk telah memenuhi standar atau tanggapan terhadap kritik pelanggan.</p>



<p>Selain itu, BSC merumuskan strategi pemasaran dan mendorong inovasi. Ini bertujuan untuk menciptakan cara yang lebih baik serta memenuhi kebutuhan pelanggan.</p>



<h3 class="wp-block-heading">3) Pelanggan</h3>



<p><strong>Perspektif ini mendorong BCS melihat dari perspektif pelanggan.</strong> Kepuasan pelanggan adalah indikator penting keberhasilan perusahaan.</p>



<p>Perusahaan perlu memberikan nilai kepada pelanggan dan mengukur tingkat kepuasan terhadap <a href="https://corporatefinanceinstitute.com/resources/management/products-and-services/">produk atau layanan</a> yang ditawarkan oleh perusahaan. </p>



<p>Jadi, BSC perlu mempertimbangkan reputasi perusahaan serta memantau strategi pesaingnya.</p>



<h3 class="wp-block-heading">4) Kapasitas organisasi</h3>



<p><strong>BSC dalam perspektif kapasitas organisasi mendorong setiap karyawan harus mampu menunjukkan kinerja terbaik mereka</strong>. Mulai dari eksekusi tugas, penggunaan keterampilan, kompetensi kerja, gaya kepemimpinan, hingga budaya perusahaan.</p>



<h2 class="wp-block-heading">3 Elemen Penting BSC</h2>



<h4 class="wp-block-heading">#1 Strategy map</h4>



<p><strong><a href="https://bernardmarr.com/default.asp?contentID=974"><em>Strategy map</em></a> merupakan komponen kunci BSC yang menggabungkan semua tujuan strategi perusahaan dalam satu halaman</strong>.</p>



<p>Peta ini mewakili empat perspektif yang penting bagi kesuksesan bisnis, yaitu pelanggan, keuangan, proses bisnis, serta kapasitas organisasi. </p>



<p>Pada <em>strategy map</em>, tujuan strategis yang relevan dalam setiap perspektif ditempatkan secara terstruktur. Ini memungkinkan perusahaan untuk memiliki pemahaman yang komprehensif tentang arah strategis yang harus ditempuh.</p>



<p>Elemen ini mengintegrasikan tujuan perusahaan dengan menciptakan keselarasan antara perspektif yang berbeda, memandu perencanaan, serta pengambilan keputusan bisnis secara holistik.</p>



<h4 class="wp-block-heading">#2 Action plans</h4>



<p><strong>Action plans adalah upaya untuk memastikan program dan inisiatif berjalan sesuai tujuan perusahaan</strong>.</p>



<p>Elemen ini berfungsi sebagai panduan operasional konkret untuk merealisasikan tujuan strategi. Jadi, perusahaan bisa merencanakan dan menerapkan langkah yang lebih spesifik dan terarah.</p>



<h3 class="wp-block-heading">3) KPI</h3>



<p><a href="https://bernardmarr.com/default.asp?contentID=762">KPI</a> memberikan perusahaan untuk mengukur dan memonitor kemajuan terhadap tujuan yang tercantum di <em>strategy map</em>.</p>



<p>Dengan menggunakan KPI, perusahaan bisa mengidentifikasi indikator kinerja kunci sesuai tujuan serta mengukur tingkat pencapaian, identifikasi tren, dan memantau perkembangan.</p>



<p><strong>Dengan KPI jelas, perusahaan memantau kinerja bisnis secara sistematis dan objektif serta mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan</strong>.</p>



<h5 class="wp-block-heading"><a href="https://hrpods.co.id/performance-evaluation/6-contoh-balanced-scorecard-perusahaan-di-berbagai-industri">Baca juga: 6 Contoh Balanced Scorecard Perusahaan Di Berbagai Industri</a></h5>



<h2 class="wp-block-heading">Penutup</h2>



<p><em>Balanced scorecard</em> adalah langkah yang memungkinkan bagi perusahaan untuk mengukur kapasitas internal bersama dengan data keuangan. </p>



<p>Hal ini untuk mengukur kesuksesan sekaligus memeriksa kegagalan dalam proses bisnis.&nbsp;</p>



<p>Dengan mengumpulkan data kinerja masa lalu dalam satu laporan BCS, manajemen dapat mengidentifikasi inefisiensi, menyusun rencana perbaikan, serta mengomunikasikan tujuan dan prioritas kepada karyawan dan pemangku kepentingan.</p>


Balanced Scorecard: Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja

Related News

Interview