
<p>Sebagai fondasi, budaya perusahaan membentuk perilaku dan cara kerja orang-orang yang berada di dalamnya. Apakah setiap perusahaan perlu memilikinya?&nbsp;</p>



<p>Jika ingin bisnis terus tumbuh, maka perusahaan harus membentuk budaya yang kuat guna menarik sekaligus mempertahankan karyawan. Bahkan hal ini menentukan keberhasilan perusahaan secara jangka panjang.&nbsp;</p>



<h2 class="wp-block-heading">Membentuk Budaya Perusahaan</h2>



<p>Budaya perusahaan merupakan <a href="https://www.betterup.com/blog/what-is-company-culture#:~:text=Company%20culture%20is%20the%20shared,day%20experience%20at%20a%20company.">kumpulan nilai</a>, kepercayaan, dan praktik yang diterapkan oleh suatu organisasi. Ini mencakup cara karyawan berinteraksi satu sama lain, bagaimana perusahaan membuat keputusan, dan bagaimana perusahaan menanggapi tantangan eksternal. </p>



<p>Sering kali, budaya ini tercermin dalam misi, visi, dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh organisasi. Selanjutnya, visi dkk. akan tecermin dari perilaku pemimpin dan manajemen. Mereka mencontohkan kepada karyawan agar melakukan hal serupa.</p>



<p>Dengan kata lain, budaya ini membentuk perilaku individu, kinerja tim, serta performa bisnis secara keseluruhan.&nbsp;</p>



<p>Adapun <a href="https://www.forbes.com/sites/forbesbusinesscouncil/2022/05/17/retaining-top-talent-through-company-culture/">tujuan</a> membentuknya adalah:&nbsp;</p>



<h4 class="wp-block-heading">#1 Membangun identitas</h4>



<p>Budaya perusahaan menciptakan identitas unik yang membedakan satu organisasi dari yang lain. Ini membentuk citra positif di mata karyawan, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya.</p>



<h4 class="wp-block-heading">#2 Meningkatkan keterlibatan</h4>



<p>Budaya yang kuat dapat meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas seseorang. Jadi, karyawan yang merasa selaras dengan nilai-nilai perusahaan cenderung lebih terlibat, produktif, dan termotivasi. Ini mengarahkan kepada upaya retensi karyawan.&nbsp;</p>



<h4 class="wp-block-heading">#3 Memfasilitasi kolaborasi</h4>



<p>Budaya yang mendukung komunikasi terbuka dan kerja sama menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, di mana ide-ide baru dapat berkembang dan masalah akan terselesaikan dengan cepat.</p>



<h4 class="wp-block-heading">#4 Mendorong inovasi</h4>



<p>Perusahaan yang mendukung kreativitas dan keberanian mengambil risiko lebih mungkin untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan pasar. Ini mereka lakukan untuk kelangsungan bisnis di tengah ketidakpastian.</p>



<h4 class="wp-block-heading">#5 Menarik kandidat terbaik</h4>



<p>Budaya yang kuat akan menjadi magnet bagi kandidat terbaik di luar sana. Mereka cenderung memilih bekerja di tempat yang memiliki nilai dan budaya kerja yang selaras dengan mereka.</p>



<blockquote class="wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow">
<h5 class="wp-block-heading">Baca juga: <a href="https://hrpods.co.id/organizational-culture/employee-recognition-tidak-sama-dengan-reward">Employee Recognition Tidak Sama Dengan Reward</a><a href="https://hrpods.co.id/organizational-culture/employee-recognition-tidak-sama-dengan-reward"></a></h5>
</blockquote>



<h2 class="wp-block-heading">4 Tipe Budaya Perusahaan</h2>



<h4 class="wp-block-heading">1. Budaya hierarki</h4>



<p>Menekankan struktur, stabilitas, dan kontrol. Budaya hierarki sering ditemukan di organisasi yang sangat teregulasi atau memiliki prosedur operasi standar yang ketat, seperti institusi pemerintah atau organisasi besar tradisional.</p>



<h4 class="wp-block-heading">2. Budaya adhokrasi</h4>



<p>Berfokus pada inovasi, fleksibilitas, dan adaptabilitas. Budaya adhokrasi mendorong kreativitas dan berani mengambil risiko untuk mencapai hasil yang lebih besar.</p>



<h4 class="wp-block-heading">3. Budaya pasar</h4>



<p>Menekankan hasil dan pencapaian target. Budaya ini kompetitif dan berorientasi pada kinerja, dengan fokus pada keberhasilan finansial dan pangsa pasar.</p>



<h4 class="wp-block-heading">4. Budaya klan</h4>



<p>Menekankan kerjasama, hubungan personal, dan keterlibatan karyawan. Budaya ini lebih seperti keluarga, di mana perhatian pada kesejahteraan karyawan dan dukungan emosional sangat tinggi.&nbsp;</p>



<blockquote class="wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow">
<h5 class="wp-block-heading">Artikel berikutnya: <a href="https://hrpods.co.id/management-and-leadership/8-membangun-budaya-hr-customer-centric"></a><a href="https://hrpods.co.id/management-and-leadership/8-membangun-budaya-hr-customer-centric"></a><a href="https://hrpods.co.id/management-and-leadership/8-membangun-budaya-hr-customer-centric">8 Membangun Budaya HR Customer Centric</a> <a href="https://hrpods.co.id/management-and-leadership/8-membangun-budaya-hr-customer-centric"></a></h5>
</blockquote>



<h2 class="wp-block-heading">5 Praktik Menjalankan Budaya Perusahaan</h2>



<h4 class="wp-block-heading">1) Kepemimpinan&nbsp;</h4>



<p>Pemimpin harus menjadi contoh untuk menerapkan nilai-nilai budaya di tempat mereka bekerja. Kepemimpinan yang konsisten dan transparan sangat penting untuk menjaga integritas budaya perusahaan.</p>



<h4 class="wp-block-heading">2) Keselarasan rekrutmen</h4>



<p>Memilih karyawan yang sesuai dengan budaya yang ada dapat mempertahankan konsistensi nilai organisasi. Oleh karena itu, rekrutmen yang selaras dengan budaya perusahaan dapat membangun tim yang produktif.</p>



<h4 class="wp-block-heading">3) Komunikasi efektif</h4>



<p>Budaya hanya akan efektif jika dikomunikasikan dengan baik di seluruh perusahaan. Ini mencakup komunikasi dari manajemen kepada karyawan dan antara sesama mereka.</p>



<h4 class="wp-block-heading">4) Employee recognition</h4>



<p>Perusahaan yang memberikan <em>employee recognition</em> disertai dengan penghargaan dapat memperkuat budaya organisasi. Upaya ini mengharapkan karyawan untuk berkontribusi dan berkinerja lebih baik lagi.</p>



<blockquote class="wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow">
<h5 class="wp-block-heading">Artikel terkait: <a href="https://hrpods.co.id/organizational-culture/6-kiat-membangun-employee-recognition-220912"></a><a href="https://hrpods.co.id/organizational-culture/6-kiat-membangun-employee-recognition-220912"></a><a href="https://hrpods.co.id/organizational-culture/6-kiat-membangun-employee-recognition-220912">6 Kiat Membangun Employee Recognition</a><a href="https://hrpods.co.id/organizational-culture/6-kiat-membangun-employee-recognition-220912"></a></h5>
</blockquote>



<h4 class="wp-block-heading">5) Pembelajaran berkelanjutan </h4>



<p>Untuk menjalankan budaya yang kuat, pemimpin dan manajemen perlu memberikan program pembelajaran kepada karyawan. Dengan hal itu, mereka mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan serta menerapkan pembelajaran berkelanjutan sesuai kebutuhan bisnis.&nbsp;</p>



<p>Namun, apa pun upaya praktiknya, perusahaan wajib mengelola budaya dengan baik. Ini tak hanya tertulis dalam peraturan perusahaan, tetapi juga strategi yang mendukung tujuan bisnis.&nbsp;</p>


Budaya Perusahaan: Definisi, Tipe, Dan Praktik Menjalankannya

Related News

Interview